Dalam beberapa dekade terakhir, veganisme di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, meskipun masih dalam tahap perkembangan dibandingkan dengan negara-negara barat. Dari awal yang kecil di tahun 2000-an, hingga mencapai momentum besar pada 2024, tren ini mulai menjadi gaya hidup yang semakin diadopsi oleh masyarakat perkotaan.
Perkembangan Awal (2000-2010)
Pada awal 2000-an, veganisme masih sangat terbatas dan sering dikaitkan dengan komunitas agama tertentu, seperti umat Hindu dan Buddha. Gaya hidup vegan belum masuk dalam arus utama dan hanya dikenal dalam lingkup kecil. Produk berbasis nabati dan restoran vegan masih sulit ditemui pada masa ini.
Pertumbuhan Lambat (2010-2015)
Memasuki dekade kedua, veganisme mulai dikenal lebih luas. Kesadaran tentang kesehatan yang didorong oleh internet dan media sosial membuka jalan bagi konsep pola makan berbasis tanaman. Beberapa restoran vegan mulai bermunculan, salah satu pionirnya adalah Burgreens, yang didirikan pada 2013 di Jakarta. Meskipun belum besar, veganisme mulai menjadi bagian dari percakapan kesehatan di kota-kota besar. Referensi lebih lengkapnya kamu bisa klik laman ini Market Entry Solution Firm in Indonesia
Kenaikan Popularitas (2015-2020)
Antara 2015 hingga 2020, veganisme mulai tumbuh lebih signifikan. Didukung oleh meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan lingkungan, banyak orang yang tertarik mencoba diet vegan. Hal ini juga sejalan dengan tren global yang semakin fokus pada keberlanjutan. Komunitas vegan dan vegetarian berkembang, dan produk-produk vegan mulai mengisi pasar Indonesia. Merek lokal seperti SayurBox muncul, menawarkan sayuran segar langsung dari petani, dan makin banyak restoran yang menyediakan pilihan menu vegan. Data ini kami peroleh dari Market Entry Solution Firm in Indonesia & Kemenparekraf.
Ledakan Tren Vegan (2020-2024)
Pandemi COVID-19 mempercepat tren pola makan sehat, termasuk veganisme. Orang-orang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan melalui makanan. Bisnis makanan berbasis tanaman berkembang pesat, terutama di kota-kota besar. Salah satu contohnya adalah kerja sama antara Burgreens dan Starbucks yang menghadirkan menu-menu vegan. Pada tahun 2024, diperkirakan ada lebih dari 2 juta orang yang mengadopsi pola makan vegan atau vegetarian di Indonesia.
Acara seperti "Vegan Festival 2024" yang diadakan di Surabaya menjadi bukti nyata meningkatnya minat terhadap gaya hidup ini. Pemerintah bahkan melihat potensi besar dalam ekonomi vegan, yang bisa menjadi sektor ekonomi kreatif baru di Indonesia.
—----------------------------------------------------------------------------------------
Meskipun popularitasnya meningkat, veganisme di Indonesia masih menghadapi tantangan. Budaya makanan Indonesia yang kaya akan daging, serta kurangnya edukasi dan akses ke produk-produk vegan di daerah terpencil, menjadi hambatan. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari industri peternakan serta manfaat kesehatan dari pola makan nabati, tren ini diprediksi akan terus tumbuh.
Secara keseluruhan, veganisme di Indonesia hari ini telah berkembang dari sebuah subkultur kecil menjadi gaya hidup yang semakin diadopsi oleh masyarakat perkotaan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, bisnis makanan berbasis tanaman, serta komunitas yang berkembang, veganisme memiliki masa depan yang cerah di Indonesia.
